Rabu, 16 Maret 2011

In memoriam...

I keep thinking of how much I love talking to you.. How good you look when you smile. How much I love your laugh. I day-dream about you off and on, replaying pieces of our conversation laughing at funny things that you said or did.. I’ve memorized your face & the way that you look at me.. I catch myself smiling again at what I imagine.. I wonder what will happen the next time we are together & even though nothing will come out of this, I know one thing for sure, for once.. I don’t care, I cherish every moment I have with you... Bech..

Kamis, 24 Februari 2011

Best friends ever !!!

Mari kita ulas satu persatu,, start from the oldest best friends...
=D

Maya Costanza Oraplawal
Ini Maya,, sahabat gw waktu kecil.. =D
Dy gokil tau !!! cowok banget lg.. hahahah.. tapi tetep anak.a g brubah dr dulu,, tetep asik, easy going, gila, cuek.. pokok.a parah dech..
Weeeiit,, ada satu lagi,, dy pemberani !!! hahah.. nekat dy ketemu gw d Semarang yg notabene dy belum prnah nginjak kaki d kota gw ini.. Mantap dah.. Lanjuuuut sob..^^
Intip profil dy yuk mayacostanza.blogspot.com

Almanisa Nur Dini
Kalo yang ini Alma atau banyak d panggil almi,, kalo gw manggilnya amey.. hahaha.. inisial.abanyak c dy!!
dy anak bungsu dari 3 bersodara... cewek supel, simpel, ceria, energic, smart, setia (Tau dach setia.a setiap tikungan ada atau..??? hahahaha,, just kidding bibeeeh)
Gw pertama kali ketemu dy di semarang... sebangku sekolah dari kelas 3 cawu 3 (sekarang sih semester.. hehehe)
Kata orang sih muka kita mirip??? emmm.. may be yes may be no ...
yang pasti kita sama" saling sayang like a family ^.^

Fani Hanindya
Lihat cewek satu ini..
apa pendapat anda tentang dy?? hehehehe..
ini Fani,, biasa gw panggil teteh.. cewek ini beeuuh.. cowok.a gonta ganti teruz,, dari yg brondong ampe yg paruh baya.. (Uppss.. Alamak keceeeplooosan.. hehehee)
Gw ketemu dy pas hari pertama ospek...
gila,, panas",, pas puasa lagii.. hehehe.. untung pas itu gw lagi g puasa.. =D,, MERDEKA!!!!
Sampe sekarang nii,, tiap ada fani,, pasti d sekitar situ ada gw... (Lebai.com).. sangking keseringan pergi bareng..hehehehe...

Whatever. . . .

Wound in my heart,, a wound I conceal..
It’s a wound my beloved give me..
My wound can never heal,,
..never..
if you leave me…

Even my heart,, I can’t feel
God know when you came into my heart…
Since I’m there,, you’ve been with me…
I promise…
You are the only one in my heart till eternity

Life is like a long path..
where people just keep walking by..
Whom are you waiting for then?
Walk along till the end
I’ve been waiting all this while..
Since I’ve meet you in my life..

What desire ravages my heart ??
Shall I tell you tonight ?
 I wanna touch your hand..
…and Kiss you without a sound
I wanna stay this way forever..

There’s nothing better to do..
..Hold me,,
..Love me,,
Don’t ever go…
I can’t hardly breathe without you..
Original by KeNnez

Rabu, 23 Februari 2011

A song for you...

D'Cinnamons - Loving You  

ring ring
its you again
hurt pop
i love to hear you
its been all day
i ‘ ve been waiting for yoU 

held up
you call my name
so much story you share with me
you said a lot to me about girls
oh its so nice



*
and every beauty thing they did to you
dont stop n tell me more


Reff
loving you is hurt some times
i am standing here
you just dont buy
i am always there
you just dont feel
you just dont wanna feel
dont wanna heard that word
it doesnt mean i givin up
i wanna give you
more and more and more


knock knock
they came around
hard pop
i love to see you
its been two years since i am in love with u


bam bam
you break my heart
you said girl i’m in love with her
but its alright
i am still alive
here.. here..


and all the beauty thing she did to you
dont stop and tell me more


back to [Reff]

and when i see that smile upon your face
deep in your eyes u had it all
and when i hear your super electrical voices
yee ooh yeah

[Reff]

Iseng" bikin cerpen =D

Pertemuan tak sengaja di sebuah mall yang dialami oleh Mutia dan Fadil.
(Bertabrakan di depan toko buku,,karena Mutia sedang terburu buru)

………..Brrrrruuuuuuuuuuuuuk……………
Buku – buku yang dibawa Mutia jatuh berantakan akibat bertabrakan dengan Fadil
“….Maaf!!!!”kata Mutia dengan wajah panik.
“Ia,,nggak apa-apa….”sahut Fadil sambil membantu Mutia membereskan bukunya yang berserakan.

“….Makasih ya,,sorry aku buru-buru..”Lanjut Mutia pada Fadil..
“Ok..Lain kali hati-hati ya..”Jawab Fadil sambil menatap mata Mutia..
Tatapan Mutia berlalu begitu saja…


“Hari yang membosankan!!!!”Gerutu Fadil di status facebooknya.
“Hang Out yuk Dil…….”Comment Rais pada status Fadil
“Mu kmn bro?”Balas Fadil.
“Ikut aja,,20menit lagi q sampe rmh u…ok bro”Lanjut Rais
“Siiiip Lah…….”jawab Fadil

20Menit kemudian….

Tok…Tok…
Fadil segera membuka pintu…
……..Kreeeeeeeeeeeeeek………
“Udah siap??????”Tanya Rais
“Udah,,yuk brangkat!!!!” Jawab Fadil

Mereka menuju Sebuah Cafe
Di meja nomor 10 ada dua wanita yang sedang bercengkrama
Kaki Rais melangkah menuju meja tersebut
Ternyata salah seorang wanita di meja itu adalah sahabat nya ketika masih SMA,Anita namanya..
Anita sedang bersama dengan Mutia(wanita yang bertabrakan dengan Fadil di depan toko buku 2minggu yang lalu)

“Anita…”Sapa Rais
“Rais Aryawidama????”Jawab Anita…
“Ia…..Teman SMA dulu….”Lanjut Rais
“Ya Tuhan………Long time no see. Mari gabung”….Senyum Anita mengembang.
Sementara itu mata Fadil tertuju pada wanita yang duduk di sebelah Anita..
Dengan penasaran Fadil bertanya “Kamu cewek yang tabrakan ma aku di depan toko buku 2 minggu yang lalu ya?”
“…….Ooh kamu laki laki yang di ceritain Mutia??? ”Sambung Anita.
“Ia Nit,,”Lanjut Mutia….Tersipu malu
“Jadi kalian saling kenal?”Tanya Rais
“Belum kenal sih,,Cuma nggak sengaja tabrakan”Jawab Fadil
“Oia, aku Mutia…maaf ya soal kemarin….”
“Ia nggak apa apa kok…namaku Fadil”Jawab Fadil
Senyum simpul diberikan Mutia pada Fadil….Obrolan pun dimulai,,dan sebuah cerita pun tertulis

Selasa, 22 Februari 2011

The touchable movie

Cin(T)a,, GOD is a Director
Film cin(T)a ini touchable banget !!!
nggak bosenin walaupun sering ditonton...

cin(T)a berkisah tentang pertanyaan tentang dunia dan Tuhan serat ke-Tuhan-an. Dua karakter, Cina dan Annisa di ceritakan datang dari latar berbeda. Cina (Sunny Soon), mahasiswa arsitektur yang baru masuk, berasal dari Tarutung, beragama Kristen dan keturunan Tionghoa. Sedangkan Annisa (Saira Jihan), mahasiswi arsitektur senior yang sibuk dengan kegiatan ke-artis-annya sehingga terancam DO, berangkat dari keluarga broken home, berasal dari etnis Jawa dan beragama Islam. Dua karakter ini nyaris terus menerus berada dalam satu frame.
Keduanya jatuh cinta karena seringnya mereka bersama. Meski Annisa awalnya tak menghendakinya karena perbedaan keyakinan. Sementara Cina lebih pragmatis dengan menempatkan persoalan perbedaan keyakinan sebagai sesuatu yang tidak serius. Sepanjang film, kita akan disuguhi banyak dialog-dialog filosofis yang mempertanyakan persoalan ke-Tuhan-an. Saking mendominasinya dialog tentang keyakinan ini, maka sangat lah tepat jika tagline GOD is our Director layak di cantumkan.
Dialog-dialog cerdas di gambarkan dalam ruang sinema yang apik dan tidak membosankan. Sesekali di selingi berbagai simbol. Cina di gambarkan sebagai orang yang sangat suka buah apel. Bagi saya, apel di film ini seperti melambangkan kemaskulinan, terlihat lelaki tapi juga di sukai perempuan. Sosok Cina berusaha menyatu ke dalam karakter itu. Belum lagi keberadaan seekor semut kecil yang melambangkan betapa kecilnya sosok makhluk di hadapan (masing-masing) Tuhan-nya.
Dialog-dialog cerdas terekam dalam berbagai frame. Meski sedang bermain di taman, Cina selalu menonjolkan sifat yang permisif terhadap perbedaan keyakinan. Sementara Annisa dengan pengetahuannya terlihat selalu mempertanyakan eksistensi keagamaan bagi manusia jika agama dijadikan salah satu pmicu konflik. Sampai-sampai perdebatan terjadi melebar dari urusan Israel-Palestina sampai Cina yang ingin mengajak Annisa ke Ambon yang menurut Cina agama dijadikan pemicu konflik. Perdebatan sensitif ini pun ditutup dengan permintaan Annisa untuk tidak memulai konflik yang sama dengan dia.
Belum lagi misalnya, ketika Annisa secara cerdas mempertanyakan kenapa Allah menciptakan banyak agama jika Dia hanya ingin disembah dengan satu cara oleh umatNya. Atau dengan jenaka, pada scene yang dihapus (ada di bonus features DVD), ketika Annisa akan maju sidang dan memohon doa restu, Cina memintanya untuk berdoa pada Tuhan-nya. Masih banyak lagi dialog yang sebenarnya lebih cocok dinikmati bersama para penikmat filsafat. Meski demikian, film ini tidak berusaha menggurui dan berusaha menghadirkan percakapan normal tapi berisi.
Film ini dengan sangat cerdas menempatkan hanya Cina dan Annisa dalam frame. Cast lainnya tidak dimunculkan secara jelas. Sejak pembukaan film, Samaria Simanjuntak sebagai Sutradara dan M. Budi Sasono sebagai Penata Fotografi, sangat konsisten menyembunyikan wajah para figuran dan extra cast. Jika merunut pada pendapat keduanya, pemilihan frame seperti ini bukan tanpa alasan. Mereka berusaha menunjukkan bahwa ketika sedang jatuh cinta, maka dunia serasa milik berdua. Itu yang sedang terjadi pada Cina dan Annisa. Dalam satu sesi diskusi, mereka juga mengakui, bahwa frame-frame yang mereka pilih terinspirasi dari serial animasi Tom & Jerry.
Untuk memunculkan sisi romantis misalnya, Samaria menggambarkan adegan Annisa berwudhu yang dilihat Cina dengan efek Slow Motion, sehingga rasa cinta terbangun tanpa harus bermanja-manja dengan kata dan permainan watak. Bagi saya, itu adalah best scene di film ini.
Selain Babi Buta Yang Ingin Terbang (2009), buat saya, cin(T)a, memperlihatkan dengan nyata persoalan-persoalan yang sebetulnya sangat sensitif. Persoalan etnis Tionghoa-Jawa, Islam-Kristen, perkawinan beda agama, konflik antar umat beragama dan problem anak muda. Dalam salah satu dialog, Cina bahkan mengkritik hubungan Islam-Kristen dalam tataran Politik. Cina menyebut bahwa dia tidak cukup Islam untuk menjadi pemimpin daerahnya sendiri.
Hubungan cinta keduanya bahkan cenderung tidak umum, meski ada, yaitu jatuh cintanya Annisa si mahasiswi senior tingkat akhir kepada Cina, mahasiswa baru. Tentunya dari segi usia, misalnya, saya bisa saja menebak kalau Cina lebih muda daripada Annisa. Sepanjang film sendiri, hanya Annisa yang dengan jelas menyebutkan usianya, 24 tahun. Cina? Mungkin penonton dibiarkan menebaknya...
Ah, buat saya, ini film Indonesia terbaik dalam satu dekade terakhir dan sangat layak (harus malah!) untuk ditonton...Mari menonton film-film Indonesia berkualitas dan mulai tinggalkan film-film horor semi porno..Maju terus film Indonesia!!!